BSd9GfC0TUrlBUd5TSO9GSz7GY==
Light Dark
Materi Kultum ke 25 : Ramadhan – Momen Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu

Materi Kultum ke 25 : Ramadhan – Momen Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu

Table of contents
×

 


Kultum: Ramadhan – Momen Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu

مُقَدِّمَةٌ (Mukadimah)

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin yang dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah ﷻ atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, terutama nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk melatih diri dalam mengendalikan emosi dan hawa nafsu.

Puasa sebagai Latihan Menahan Emosi dan Nafsu

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Dari ayat ini, kita memahami bahwa tujuan utama puasa adalah membentuk ketakwaan, termasuk dalam hal mengendalikan emosi dan hawa nafsu.

Selain itu, Rasulullah ﷺ bersabda:

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ

"Puasa adalah perisai. Maka, apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, maka hendaklah ia berkata: 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa'." (HR. Bukhari & Muslim)

Hadits ini mengajarkan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari amarah dan perkataan buruk.

Cara Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan

Agar puasa kita tidak sia-sia dan benar-benar menjadi sarana pengendalian diri, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

1. Menjaga Lisan dan Perbuatan

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan keji, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya yang hanya sekadar meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari)

Hadits ini menegaskan bahwa puasa harus disertai dengan pengendalian lisan dari perkataan yang buruk, seperti berbohong, bergunjing, atau mencaci maki.

2. Bersabar dalam Menghadapi Ujian dan Gangguan

Di bulan Ramadhan, sering kali kita diuji dengan hal-hal yang memancing emosi, seperti kemacetan saat pulang kerja menjelang berbuka, rasa lelah, atau perkataan orang lain yang menyakitkan. Dalam kondisi seperti ini, kita dianjurkan untuk bersabar dan menahan amarah.

Allah ﷻ berfirman:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali 'Imran: 134)

Maka, ketika ada yang memancing emosi kita, ingatlah bahwa menahan marah adalah salah satu bentuk ibadah yang dicintai Allah.

3. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Dzikir dan doa adalah cara terbaik untuk menenangkan hati dan mengendalikan emosi. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (QS. Ar-Ra’d: 28)

Oleh karena itu, mari kita isi waktu Ramadhan dengan memperbanyak dzikir, istighfar, dan membaca Al-Qur’an agar hati kita selalu tenang dan jauh dari amarah.

4. Meningkatkan Kesabaran dan Keikhlasan

Sabar adalah kunci dalam mengendalikan emosi dan hawa nafsu. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

"Barang siapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya sabar. Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran." (HR. Bukhari & Muslim)

Dengan kesabaran, kita bisa menghadapi segala ujian di bulan Ramadhan dengan hati yang lapang dan penuh keikhlasan.

Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah,
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang mengajarkan kita untuk mengendalikan emosi dan hawa nafsu. Dengan menjaga lisan, bersabar dalam menghadapi ujian, memperbanyak dzikir, serta meningkatkan keikhlasan, insyaAllah kita akan mendapatkan puasa yang berkualitas dan mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita semua hamba-hamba yang mampu mengendalikan diri dan mendapatkan keberkahan di bulan suci ini. Aamiin ya Rabbal 'Alamiin.

وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ، وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ


0Comments