Kultum:
Mengajarkan Anak-anak tentang Kegembiraan Ramadhan
مُقَدِّمَةٌ
(Mukadimah)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا
مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ،
أَمَّا بَعْدُ
Hadirin
yang dirahmati Allah,
Marilah kita
senantiasa bersyukur kepada Allah ﷻ atas nikmat yang tak terhingga, terutama
nikmat iman dan Islam. Alhamdulillah, kita kembali dipertemukan dengan bulan
suci Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan.
Di bulan
yang mulia ini, salah satu tugas penting kita sebagai orang tua, guru, atau
orang dewasa adalah mengajarkan anak-anak tentang kegembiraan dalam
menyambut dan menjalankan ibadah Ramadhan. Dengan memperkenalkan Ramadhan
dengan cara yang menyenangkan, anak-anak akan tumbuh dengan cinta terhadap
ibadah dan nilai-nilai Islam.
Mengapa
Anak-anak Harus Diajarkan Kegembiraan Ramadhan?
Allah ﷻ
berfirman dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
"Wahai
orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu..." (QS. At-Tahrim: 6)
Dari ayat
ini, kita memahami bahwa mendidik anak dalam kebaikan, termasuk mengajarkan
mereka tentang ibadah Ramadhan, adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai
orang tua dan pendidik.
Selain itu,
Rasulullah ﷺ bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ
بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ
عَشْرِ سِنِينَ
"Perintahkan
anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah
mereka (jika enggan) ketika mereka berusia sepuluh tahun." (HR. Abu Dawud & Ahmad)
Hadits ini
mengajarkan bahwa ibadah harus ditanamkan sejak kecil agar mereka terbiasa dan
mencintai kewajiban agama, termasuk ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Cara
Mengajarkan Anak tentang Kegembiraan Ramadhan
Agar
anak-anak merasakan kebahagiaan dalam menjalankan ibadah Ramadhan, berikut
beberapa cara yang bisa kita lakukan:
1.
Menceritakan Keutamaan Ramadhan dengan Kisah-kisah Menarik
Anak-anak
menyukai cerita. Oleh karena itu, kita bisa menceritakan kisah tentang keutamaan
Ramadhan, seperti turunnya Al-Qur’an, pahala berlipat ganda, serta cerita
tentang Rasulullah ﷺ dan para sahabat dalam menjalankan ibadah di bulan ini.
2.
Mengajak Anak Berpartisipasi dalam Kegiatan Ramadhan
Libatkan
anak dalam berbagai kegiatan Ramadhan, seperti:
✅ Menyiapkan makanan berbuka bersama keluarga.
✅ Menghitung dan menyisihkan uang untuk sedekah kepada
fakir miskin.
✅ Membantu membersihkan masjid atau rumah untuk
persiapan ibadah.
✅ Membiasakan mereka bangun sahur, meskipun belum
diwajibkan berpuasa penuh.
Dengan
keterlibatan aktif, anak-anak akan merasa bahwa Ramadhan adalah bulan yang
spesial dan penuh kebahagiaan.
3.
Melatih Anak Berpuasa dengan Cara Bertahap
Bagi anak
yang belum baligh, kita bisa melatih mereka berpuasa secara bertahap, misalnya:
✔ Berpuasa setengah hari, lalu bertambah seiring bertambahnya
usia.
✔ Memberikan penghargaan atau pujian saat mereka berhasil
berpuasa.
4.
Menciptakan Tradisi Keluarga di Bulan Ramadhan
Agar anak
semakin bersemangat, buatlah tradisi keluarga yang menyenangkan, seperti:
✅ Bersama-sama membaca Al-Qur’an sebelum berbuka.
✅ Mengadakan buka puasa bersama dengan keluarga atau
teman-teman mereka.
✅ Membuat kalender Ramadhan untuk mencatat ibadah yang
sudah dilakukan.
Manfaat
Mengajarkan Anak tentang Kegembiraan Ramadhan
Jika
anak-anak sejak dini sudah mengenal dan mencintai Ramadhan, maka mereka akan
tumbuh dengan kebiasaan baik dan akan lebih mudah menjalankan ibadah dengan
ikhlas. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ
لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ
الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، فَإِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا، اتَّخَذَ النَّاسُ
رُؤُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
"Sesungguhnya
Allah tidak akan mencabut ilmu dengan mencabutnya langsung dari manusia, tetapi
Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga ketika tidak ada
lagi orang alim, manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang bodoh.
Lalu ketika mereka ditanya, mereka berfatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan
menyesatkan."
(HR. Bukhari & Muslim)
Hadits ini
mengingatkan kita bahwa ilmu agama harus diwariskan kepada generasi
berikutnya agar mereka tumbuh sebagai umat yang mencintai Islam dan
memahami ibadah dengan baik.
Penutup
Hadirin yang
dirahmati Allah,
Mengajarkan anak-anak tentang kegembiraan Ramadhan adalah salah satu bentuk
pendidikan Islam yang harus kita tanamkan sejak dini. Dengan menjadikan
Ramadhan sebagai bulan yang menyenangkan, penuh kebersamaan, dan ibadah yang
berharga, kita membantu mereka mencintai agama ini dengan hati yang tulus.
Semoga kita
semua diberikan kekuatan untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita
dan mendapatkan berkah Ramadhan yang berlimpah. Aamiin ya Rabbal 'Alamiin.
وَاللَّهُ
أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ، وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
0Comments