Kajian Ahad Pagi Masjid Al-Hikmah Cepu pada hari Ahad, 11 Agustus 2024 pukul 06.00 - 07.00 dengan pemateri Ustdzah. Nanik Yuliastutik, S.Ag
Kajian ahad pagi ini adalah kegiatan rutin setiap hari ahad, dan alhamdulillah kajian ahad pagi ini sangat antusias sekali karna jamaah juga banyak yang hadir. kajian ini di dukung penuh oleh PCM CEPU, LAZISMU CABANG CEPU. dan semua Ortom di lingkungan Muhammadiyah Cepu.
kurang lebih Beliau membahas tentang sejarah palestina dan israil
Sejarah Bani Israel di Palestina Pasca-Nabi Sulaiman
Pasca kepemimpinaan Dâwûd as. dan Sulaiman as. yang memerintah Palestina
sekitar 80 tahun, maka sejak tahun 923 SM kerajaan Sulaiman tersebut terbelah menjadi
dua negara dan antara keduanya saling bertikai. Pertama, Kerajaan Yehuza (Judah) di
Selatan dengan ibukotanya Yerusalem (al-Quds). Negara/kerajaan ini dipimpin oleh
Rehoboam ibn Sulaiman. Ia dibaiat dan didukung oleh dua suku Bani Israel, yaitu Yehuza
dan Benyamin yang tinggal-berdomisili di wilayah Selatan dan di sekitar Yerusalem. Akan
tetapi di daerah lain, Syakim atau Syakin tidak mau membaiatnya sebagai raja Bani Israel,
karena kekasar-annya dan karena mengancam masyarakat di sana jika tidak mau
membaiatnya. 10 suku Bani Israel yang ada di sana menolak membaiat dan malah mereka
membaiat Rehoboam, dari suku Ephraem (salah satu suku Bani Israel) dan inilah kerajaan
kedua Bani Israel yang berada di sebelah utara. Mereka menamakan kerajaan mereka
dengan “Israel” dan menjadikan ibu kota kerajaan mereka berturut-turut di Syakim,
Terzah dan terakhir di Samirah. Kerajaan ini diperkirakan hidup berkembang antara
923-722 SM dan menempati 72 % wilayah Bani Israel. Kerajaan ini runtuh dan hilang
setelah diserbu oleh Sargon II, raja Assyria, dengan rajanya yang terakhir adalah Hosea
ibn Elah. Dengan demikian berakhirlah semua kerajaan Bani Israel dan raja Sargon II
membuat kebijakan agar seluruh suku bani Israel diasingkaan dan ditempatkan di lembah
sungai Eufrat dengan menunjukkan seorang gubernur Assyria untuk mereka.10
Begitu juga dengan nasib kerajaan Bani Israel di Selatan yaitu Yehuza, dengang
ibukota Yerusalem (al-Quds), pada tahun 606 SM diserbu pula oleh Nebukhadnesar.
Banyak penduduk yang terbunuh dalam serangan tersebut dan Rajanya yang terakhir
di sana Yahwakin ibn Bawakim dan keluarganya juga diasingkan ke Babilonia, Irak.
Akan tetapi di tempat pengasingan ini para bekas pimpinan kerajaan Yehuza memberontak
pula, sehingga menyebabkan diserbu lagi ke Babilonia oleh Sargon II, raja Assyria,
sehingga tahun 586 SM sudah berakhirlah semua kerajaan bani Israel
Yahudi di Palestina Pasca-Kehancuran I
Disebutkan bahwa tahun 586 SM adalah tahun kehancuran dan kelenyapan pertama
kerajaan-kerajaan Bani Israel di Palestina pada tangan Nebukhadnesar. Kemudian setelah
Nebukhadnesar, Palestina dikuasai oleh beberapa kerajaan dari luar, yaitu kerajaan Babilonia
antara tahun 586-538 SM, kerajaan Persia antara 538-330 SM, kerajaan Yunani antara
tahun 330-200 SM, Dinasti Seleucid antara tahun 200-167 SM, Dinasti Seleucid dan Maccabee
antara tahun 167-63 SM, dan Imperium Romawi antara tahun 63 SM sampai 638 M.12
Pada masa Imperium Romawi berkuasa, terutama masa Kaisar Romawi Konstantin
yang sudah memeluk Nasrani pada tahun 325 M, Palestina umumnya sudah dinasranikan.
Di al-Quds Yerusalem dibangun gereja Makam Suci sebagai gereja teragung. Di puncak
gunung Zaitun dibangun pula gereja Langit dan di kota Bethlehem dibangun pula gereja
Kiamat. Adapun orang-orang Yahudi ketika itu terutama para pedagangnya sudah menyebar
ke negara-negara Eropa. Adapun di Palestina sendiri orang Yahudi terdesak dengan berkembangnya Nasrani yang didukung langsung pula oleh penguasanya yang Nasrani.
Karenanya, Yahudi dimana pun mereka berada, termasuk di Eropa tetap menghalanghalangi orang Nasrani. Hal itu karena Nasrani yang umat Nabi Isa as. membawa agama
Tauhid dan terdesak keberadaan ajaran Yahudi yang sudah menyembah patung. Orang
Yahudi atau Bani Israel mendustakan nabi terakhir mereka dengan menuduhnya melakukan
sihir dan berusaha membunuh Nabi Isa AS. Bani Israel melakukan itu karena diasumsikan
bahwa Nasrani telah menghancurkan prinsip-prinsip ketuhanan dan syariat Talmud tentang
keagungan Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah.13
Pertentangan orang Yahudi dengan Nasrani tidak lagi di sekitar Palestina, Irak dan
Timur Tengah umumnya, tetapi sudah pernah merambah-melebar ke seluruh Eropa dan
malah ke benua Amerika, karena Nasrani juga mulai berkembang luas di sana. Hanya
saja Sifat Yahudi yang ingin memonopoli, terutama perdagangan, maka sejumlah komoditas,
seperti gandum, wol, emas dan perak dikuasainya. Dengan begitu mereka bisa menguasai
pasar dan malah dapat mengontrol ekonominegara dunia pada umumnya. Mereka bertindak
rentenir, yaitu meminjamkan uang kepada orang Nasrani dengan bunga yang tinggi.
Keinginan memonopoli ini pula kemudian yang menyebabkan orang-orang Eropa (yang
Nasrani utamanya), membenci orang-orang Yahudi di manapun mereka berada.
Klimaksnya adalah tindakan Nazi pada awal abad 20 M.
0 comentários:
Post a Comment