Kajian ahad pagi Masjid Al-Himah cepu
Pemateri : Ustadz Bambang Supriyono, S.Ag, S.Pd
Waktu : 06.00
Kajian ahad pagi di awali dengat ngaji alquran bersama jamaah 5 ayat yang di pandu ust. Zaenal Arifin S.Ag, MM
أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ
JADIKAN AKU BAGIAN DARI MEREKA
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمُّ حَرَامٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمًا فِي بَيْتِهَا فَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا يُضْحِكُكَ قَالَ عَجِبْتُ مِنْ قَوْمٍ مِنْ أُمَّتِي يَرْكَبُونَ الْبَحْرَ كَالْمُلُوكِ عَلَى الْأَسِرَّةِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَقَالَ أَنْتِ مِنْهُمْ ثُمَّ نَامَ فَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ فَقَالَ مِثْلَ ذَلِكَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَيَقُولُ أَنْتِ مِنْ الْأَوَّلِينَ فَتَزَوَّجَ بِهَا عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ فَخَرَجَ بِهَا إِلَى الْغَزْوِ فَلَمَّا رَجَعَتْ قُرِّبَتْ دَابَّةٌ لِتَرْكَبَهَا فَوَقَعَتْ فَانْدَقَّتْ عُنُقُهَا
Telah bercerita kepada kami [Abu An Nu'man] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Yahya] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata [Ummu Haram] telah bercerita kepadaku bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari pernah berkata di rumahnya dimana Beliau terbangun lalu tertawa. Maka dia bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang membuat Tuan tertawa,?" Maka Beliau bersabda: "Aku kagum dengan sekelompok kaum dari umatku dimana mereka sebagai pasukan yang mengarungi lautan bagaikan raja-raja di atas singgasana". Maka aku berkata: "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah agar Dia menjdikan aku termasuk dari mereka". Maka Beliau bersabda: "Kamu orang yang termasuk diantara mereka". Kemudian Beliau tertidur lalu bangun sambil tertawa. Dan Beliau berkata sebagaimana perkataan yang tadi sebanyak dua atau tiga kali. Akupun kembali berkata: "Berdo'alah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dari mereka". Maka Beliau bersabda: "Kamu akan menjadi orang-orang yang pertama". Kemudian Ummu Haram dinikahi oleh 'Ubadah bin Ash-Shomit lalu di kemudian hari dia berangkat dalam suatu peperangan bersamanya. Ketika kembali ke daratan dia (Ummu Haram) mendekati hewan tunggangan untuk dikendarainya namun ia terjatuh dan hewan itu menginjak lehernya (hingga meninggal dunia). [HR Bukhari Nomor 2680 ]
Ikhwati Fillah Rahimakumullah.
Dakwah merupakan ahsanul qaula ucapan dan perbuatan yang terbaik. Dakwah juga merupakan aktifitas yang mulia karena menjadi tugas suci para Nabi dan Rasul, oleh sebab itu kita yang mendapatkan nikmat berhimpun dan terlibat dalam aktifitas dakwah harus mampu menjaga dan mensyukuri nikmat ini. Di antara cara menjaga dan mensyukuri nikmat berdakwah adalah dengan bersemangat memenangkan dakwah.
Dalam hadis sahih Bukhari diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. singgah di rumah keluarga Ummu Haram r.a. (bibi sahabat Anas bin Malik r.a.). Rasulullah saw. kemudian tertidur sejenak lalu terbangun sambil tersenyum gembira. Ummu Haram r.a. bertanya kepada Rasulullah saw., apa yang menyebabkan Engkau tersenyum?. Beliau saw. menjawab: “Sebagian dari umat ku ditampakkan kepadaku (melalui mimpi) sebagai orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt. di atas lautan. Mereka seperti raja-raja di atas singgasananya.” Maka Ummu Haram r.a. pun berkata, “Wahai Rasulullah saw., mohonkanlah kepada Allah swt. agar menjadikan aku bagian dari mereka.” Maka Rasulullah saw. pun mendoakannya.
Ikhwati Fillah A’azzakumullah.
Sikap Ummu Haram r.a. yang secara spontanitas minta didoakan agar dirinya menjadi bagian dari orang-orang yang berjuang sebagaimana dalam hadis di atas menunjukkan hamasah atau semangat untuk memenangkan dakwah walaupun saat itu usia beliau sudah tidak muda lagi. Dan Allah swt. kabulkan permintaan Ummu Haram r.a., di mana sejarah mencatat bahwa beliau termasuk salah seorang yang ikut serta dalam perluasaan dakwah ke wilayah Cyprus (sebelah selatan Turki) dengan menggunakan kapal melintasi lautan luas yang terjadi di era khulafaur rasyidin Ustman bin Affan r.a. Saat itu usia Ummu Haram r.a. sudah cukup tua maka dapat dibayangkan betapa beratnya perjuangan beliau saat itu melintasi jarak yang sangat jauh kemudian mengarungi lautan yang sangat luas hingga sampai di Cyprus.
Semangat Ummu Haram r.a. untuk terlibat memenangkan dakwah tentunya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Hendaknya tidak ada sedikitpun lintasan dalam hati dan pikiran kita untuk sekedar berleha-leha dalam memenangkan dakwah. Allah swt. berfirman:
ك
"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (At-Taubah: 41)
Ikhwah Fillah Rahimakumullah.
Ayat ini merupakan perintah agar kita terlibat memenangkan dakwah baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat. Apapun kondisinya, kita harus bersemangat memenangkan dakwah karena Allah swt. telah menegaskan bahwa itu adalah lebih baik untuk kita.
Semangat memenangkan dakwah inilah yang menyebabkan para sahabat bersedih hingga bercucuran air mata ketika mereka tidak memiliki sumber daya untuk terlibat memenangkan dakwah, padahal semangat perjuangan mereka sangatlah tinggi. Allah swt. menjelaskan dalam firman-Nya:
"Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang
kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu". lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.” (At-Taubah: 92)
Sahabat yang mulia 'Amr bin Al-Jamuh r.a. telah memberikan teladan tentang semangat memenangkan perjuangan dakwah meskipun beliau memiliki keterbatasan berupa kakinya yang pincang. Walaupun Rasulullah saw. telah memberikan dispensasi kepada beliau boleh tidak ikut berjuang di perang Uhud, namun dengan semangat yang tinggi untuk memenangkan dakwah beliau tetap meminta kepada Rasulullah saw. agar diizinkan ikut berjuang di perang Uhud.
“Sesungguhnya anak-anakku ingin menahanku untuk keluar bersamamu pada perang Uhud ini. Padahal demi Allah swt., aku benar-benar ingin kakiku yang pincang ini dapat menginjak surga,” demikian ungkap 'Amr bin Al-Jamuh r.a. kepada Rasulullah saw. hingga akhirnya beliau diizinkan ikut dalam perang Uhud.
Dan Allah swt. mengabulkan harapan 'Amr bin Al-Jamuh r.a. dengan mendapatkan kesyahidan. Ketika Rasulullah saw. melihat jasadnya, beliau saw. bersabda: “Aku melihat 'Amr bin Al-Jamuh r.a. telah menginjakkan kakinya yang pincang di surga”.
Keterbatasan yang dimilikinya tidak menjadi sebab lemahnya semangat memenangkan dakwah, tentu ini menjadi inspirasi dan juga tazkirah bagi kita dalam membuktikan semangat memenangkan dakwah. Jangan sampai kita menjadi orang yang Qu’ud, duduk berdiam diri padahal seruan memenangkan dakwah telah dikumandangkan karena melemahnya semangat dalam diri kita.
Semoga Allah swt. memberikan kita Taufiq dan Hidayah agar tetap semangat untuk terus memenangkan dakwah ini, Wallahu a'lam bishawab.
1. “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat
kepada orang yang berbuat kebaikan”. (Al-
A’raf : 56
2. “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka
Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin .... ( At-
Taubah : 105 ).
SEMUA MATERI BISA DI DOWNLOAD DI LINK INI
0 comentários:
Post a Comment