Thursday, March 30, 2023

HADITS - MEMELIHARA SUNNAH

 


Kamis, 30 Maret 2022 

8 Ramadhan 1444 H.

Memelihara Sunah


عن أَبي نَجيحٍ العِرباضِ بنِ سَارية رضي الله عنه قَالَ: وَعَظَنَا رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَوعظةً بَليغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوبُ، وَذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُونُ، فَقُلْنَا: يَا رسولَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأوْصِنَا، قَالَ: ((أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإنْ تَأمَّر عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اختِلافًا كَثيرًا، فَعَليْكُمْ بسُنَّتِي وسُنَّةِ الخُلَفاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِيِّنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بالنَّواجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ؛ فإنَّ كلَّ بدعة ضلالة)). رواه أَبُو داود والترمذي، وَقالَ: ((حديث حسن صحيح)). 

Dari Abu Najih al-'Irbadh bin Sariyah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah memberikan wejangan kepada kita semua, iaitu suatu wejangan yang mengesankan sekali, hati dapat menjadi takut kerananya, matapun dapat bercucuran. Kita lalu berkata: "Ya Rasulullah, seolah-olah itu adalah wejangan seseorang yang hendak bermohon diri. Oleh sebab itu, berilah wasiat kepada kita semua!" Beliau s.a.w. bersabda:

"Saya berwasiat kepadamu semua, hendaklah engkau semua bertaqwa kepada Allah, juga suka mendengarkan dan mentaati -pemerintahan - sekalipun yang memerintah atasmu itu seorang hamba sahaya Habsyi. Kerana sesungguhnya saja, barangsiapa yang masih hidup panjang di antara engkau semua itu ia akan melihat berbagai perselisihan yang banyak sekali. Maka dari itu hendaklah engkau semua menetapi sunnahku dan sunnah para Khalifah Arrasyidun yang memperolehi petunjuk - Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali radhiallahu 'annum; gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi gerahammu - yakni pegang teguhlah itu sekuat-kuatnya. Jauhilah olehmu semua dari melakukan perkara-perkara yang diada-adakan, kerana sesungguhnya segala sesuatu kebid'ahan itu adalah sesat."

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Orang yang berpamit yakni hendak meninggal dunia, sebab isi nasihatnya itu sangat mendalam.

2- Memang kita wajib taat pada pemimpin-pemimpin kita yang memegang pemerintahan itu, apabila mereka itu tetap menjalankan pemerintahan sebagaimana yang diredhai oleh Allah.

3- Sunnahku yakni perjalanan dan sari hidupku.

4- Khalifah-khalifah Arrasyidun yakni pengganti-pengganti Nabi yang bijaksana dan senantiasa mengikuti kebenaran. Mereka itu ialah Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali radhiallahu 'anhum.

5- Gigitlah teguh-teguh yakni peganglah selalu sekuat-kuatmu dan jangan sampai terlepas sedetikpun.

6- Apa yang disabdakan Nabi s.a.w. ini agaknya kini telah tampak benar, bukanlah bermacam-macam perselisihan yang kita hadapi sekarang, baik kerana banyak faham yang tumbuh atau memang perpecahan sesama ummat Islam sendiri dan lain-lain sebab lagi.

7- Kerana itu satu-satunya jalan agar kita tetap selamat di dunia dan akhirat ialah dengan berpegang teguh pada sunnah Nabi s.a.w. dan sunnah khalifah-khalifah Arrasyidun, yang pokok kesemuanya itu ialah dalam kandungan al-Quran dan Hadist.

8- Bid'ah yakni sesuatu yang tidak ada dalam agama lalu diada-adakan sehingga seolah-olah itu juga termasuk dalam agama. Bid'ah yang sedemikian inilah yang sesat dan setiap yang sesat pasti ke neraka sebagaimana dalam Hadis lain disebutkan:

"Maka sesungguhnya setiap sesuatu yang diada-adakan, itu bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah di dalam neraka."

9- Tetapi kalau yang diada-adakan itu baik (masholihul mursalah), maka tentu saja tidak terlarang seperti mendirikan sekolah-sekolah (madrasah), pondok-pondok, dengan cara yang serba modern. Semua tidak terlarang sekalipun dalam zaman  Rasululloh belum ada.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Perintah Memelihara Sunnah Dan Adab-adabnya

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Apa saja yang diberikan oleh Rasul kepadamu semua, maka ambillah itu - yakni lakukanlah - dan apa saja yang dilarang olehnya, maka hentikanlah itu." (al-Hasyr: 7)

Allah Ta'ala berfirman lagi:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

"Ia - yakni Muhammad - itu tidaklah berkata-kata dengan kemahuannya sendiri. Itu tiada lain kecuali wahyu yang diwahyukan kepadanya." (an-Najm: 3-4)

Juga Allah Ta'ala berfirman pula:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Katakanlah-hai Muhammad, jikalau engkau semua mencintai Allah, maka ikutilah aku, maka Allah tentu mencintai engkau semua dan akan mengampuni dosa-dosamu." (ali-lmran: 31).Lr

KHUTBAH JUMAT - KAYA SEJATI

 


Oleh: Diyan Faturahman


الْحَمْدُ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ . أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ الرِّسالةَ، وَأَدَّى الْأَمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّةَ، وَجاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهادِهِ حَتَّى أَتَاهُ اليَقِينُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُم بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ


عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ


Jamaah Jumat Rahimakumullah,


Jika kita boleh memilih lahir dari keturunan siapa, mungkin kita akan memilih lahir dari keluarga raja, bangsawan atau keluarga presiden. Tanpa usaha keras, terpenuhi sudah apa yang menjadi keinginan. Siapapun mudah mengenal kita, ke manapun dan apapun yang diinginkan pasti terwujud.


Sayangnya kita tidak bisa memilih. Sehingga di antara kita tumbuh dari keluarga petani, pedagang, nelayan, rakyat jelata, atau bahkan tidak tahu keberadaan orangtuanya sekalipun, karena tumbuh besar berada di panti asuhan.


Inilah salah satu sunnatullah hidup di alam dunia yang serba fana. Allah SwT ciptakan ada yang kaya, ada yang kurang, ada yang cukup. Namun yang pasti adalah asal kejadian dan tujuan akhir perjalanan hidup kita adalah sama belaka.


Kita lahir dari campuran air mani laki-laki dengan sel telur perempuan, atas izin Allah SwT hidup di dalam rahim hingga menjadi bayi yang sempurna.


Setelah tumbuh dan menjadi dewasa, diberi kewajiban untuk beribadah. Shalat misalnya, tidak ada perbedaan tata cara shalatnya bos dengan karyawan, tidak ada perbedaan jumlah rakaat antara raja dengan rakyatnya, antara yang kaya dengan yang tidak. Semua sama mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad Saw.


Sujud sama sujud, berdiri sama berdiri, dari takbiratul ihram hingga salam, semua satu gerakan mengikuti imam. Bahwa yang membedakan hanyalah kesucian diri, kebersihan jiwa, dan ketundukan hati atau ketakwaannya di sisi Allah SwT.


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ


 إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Al Hujurat: 13)


Rasulullah bersabda:


إن الله لا ينظر إلى أجسادكم ولا إلى صوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم (رواه مسلم)


Jamaah Jumat Rahimakumullah,


Tidak sedikit orang yang ragu bahwa hakikat kekayaan, adalah kekayaan hati. Maka perlu diberi kalimat taukid atau penguat, “inna”, yakni sungguh, tanpa ada keraguan. Bahwa Sungguh Tuhan Allah SwT hanya melihat hati kita, bukan pada tampilan fisik atau topeng kita.


Bukan menjadi aib memiliki gelar yang banyak atau tubuh yang kekar, justru itu adalah prestasi dan keutamaan. Namun, jika hal itu menjadi kebanggaan yang menyebabkan diri merasa lebih baik dari orang lain, lebih mulia dari yang lain, atau bahkan menyebabkan perbuatan merendahkan sesama. Maka inilah yang harus diperbaiki oleh diri kita.


Bahwa hakikat kekayaan ialah kekayaan hati.


 وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ…

… akan tetapi kaya itu adalah kaya hati (merasa cukup dan puas)


Begitupun, akhir kesudahan kita juga sama, yakni liang lahad sebelum kemudian dihadapkan pada hari pembalasan, lalu diberi keputusan apakah menjadi ahli syurga atau bukan.


Jamaah Jumat Rahimakumullah,


Ketika kita sudah tahu asal usul dan tujuan akhir dari perjalanan hidup ini, maka tidak perlu kemudian menyalahkan keadaan. Jangan sampai kita membenci keluarga, saudara apalagi orang tua.


Justru rasa syukur setelah bersyukur kepada Allah SwT ialah syukur kepada orangtua,


وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ


Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman: 14)


Di antara bentuk syukur itu, antara lain ialah dengan tidak menyekutukan Allah, lalu berbakti pada orang tua dengan sebaik-baiknya.


Manakala mereka dalam usia lanjut, dan mulai timbul karakter yang kurang menyenangkan, sekalipun jangan sampai berkata uff atau “ah” dalam bahasa kita. Kalimat tersebut merupakan salah satu pilihan kata buruk yang paling rendah tingkatannya, atau suara yang menunjukkan rasa kesal, kemalasan dan berat.


Maknanya ialah, mengeluarkan kata buruk yang paling rendah saja kita dilarang, terlebih lagi membentak, mencaci, menyakiti, dan berkata kasar lainnya yang menimbulkan rasa sakit hati berlebih dalam diri orangtua. Lebih dari itu, berbuat jahat apapun yang menimbulkan luka fisik, jauh lebih dilarang dalam norma hukum apalagi agama kita. Sebaliknya, kepada mereka kita katakana semulia-mulianya tutur kata.


Demikianlah, salah satu wujud kaya sejati yang dimaksud. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari uraian tersebut. Sebaliknya, di samping usaha kita sebagai anak untuk berbuat sebaik-baiknya kepada orangtua, pun sebaliknya, kita sebagai orangtua jangan sampai berbuat durhaka kepada anak, dengan tidak memberinya hak kasih sayang, nafkah yang halalan thayyiban, serta nasihat dan suri teladan.


بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ  وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ


Khutbah Kedua


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱتَّقُوا ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ


إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ , يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ

يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ


اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك .  رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ


Sumber : Suara Muhammadiyah

Wednesday, March 29, 2023

Khutbah Jumat - Ridha Saat Ketentuan Itu Tiba

 


Oleh Akhmad Faozan


اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْد.


Sidang Jum’at yang dirahmati Allah


Pentingnya menjaga stabilitas iman dalam hati disaat Allah menentukan hal yang pasti kepada hambaNya.  Seraya mengingat akan keperkasaan dan kebesaran Allah ‘Azza wajalla.  Manusia yang ada dalam genggamanNya memaksa manusia untuk mau menerima ujian dan ketentuan yang pasti, seperti musibah dan ujian lainnya. Inilah sikap ridha.


Dalam hal ini sangat relevan dengan sunnah Rasulullah dimana setiap usai shalatnya beliau mencontohkan dengan dzikir,


اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ


“Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah hal yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi hal yang Engkau cegah”.


Demikian juga, ketika Allah menghendaki diri kita jatuh mendapatkan ketentuan pasti , baik secara fisik maupun psikis. Terasa sangat berat beban yang kita pikul lalu munculnya rasa pesimis, galau dan rasa ketakutan atas keadaan yang menimpanya saat ini. Seperti saat ini Allah menampakkan keperkasaanNya dengan menurunkan musibah, dengan mengguncang belahan bumi dekat dengan kita yaitu gempa di Cianjur Jawa Barat.


Itu semuanya adalah kebaikan yang diberikan kepada orang mukmin. Karena ia meyakini dengan sepenuhnya bahwa keadaan bagaimanapun yang ia rasakan adalah bagian dari skenario Allah yang Maha berkehendak.


Maka kata kunci untuk menghadapi semuanya yang datangnya dari Allah Swt, kalau berupa nikmat yang identiknya adalah kebahagiaan, ia bersyukur dengan memaksimalkan nikmat dan rahmatNya ia pergunakan untuk muqarabah, mendekatkan dirinya kepada Allah sedekat-dekatnya sebagai wujud syukur atau sebaliknya ia menata hati untuk menjaga amarah dan emosi, tetapi bersabar atas musibah yang ia deritanya.


Sebagaimana dalam sebuah hadits Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)


Itulah ketakajuban yang melekat pada diri seorang mukmin. Seluruh kebaikan yang dominan ia merasakannya sudah seharusnya ia mensyukurinya. Sebaliknya kekurangan, sesuatu yang tidak mengenakkan dalam hati, rasa gundah, khawatir dan takut yang hanya sesaat, moment tertentu saja dibandingkan dengan perasaan yang dominan perasaan kebahagiaan yang dialaminya.  Itu sebagai perasaan berimbang proporsional yang diturunkan dari Allah dan sengaja menjadi semangat dan spirit  dalam menjalani kehidupan. Allah hendak menilai sejauh mana nilai kesyukuran dan kesabaran yang diupayakan oleh hambaNya. Karena sangat jelas, kedua macam perasaan yang selalu mewarnai kehidupan seseorang itu selalu bertolak belakang dan  pasti terus ada lalu  menyelinap bahkan ndompleng dalam hati kita sampai kematiannya tiba.


Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إنَّ اللهَ – عَزَّ وَجَلَّ – يَقُولُ لأَهْلِ الجَنَّةِ : يَا أهْلَ الجَنَّةِ ، فَيقولُونَ : لَبَّيكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ ، فَيقُولُ : هَلْ رَضِيتُم ؟ فَيقُولُونَ : وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى يَا رَبَّنَا وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أحداً مِنْ خَلْقِكَ ، فَيقُولُ : ألاَ أُعْطِيكُمْ أفْضَلَ مِنْ ذلِكَ ؟ فَيقُولُونَ : وَأيُّ شَيءٍ أفْضَلُ مِنْ ذلِكَ ؟ فَيقُولُ : أُحِلُّ عَلَيكُمْ رِضْوَانِي فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أبَداً


“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berkata kepada penghuni surga, “Wahai penghuni surga.” Mereka berkata, “Kami memenuhi panggilan-Mu, kami mentaati-Mu.” Allah berfirman, “Apakah kalian ridha (puas)?” Mereka menjawab, “Kenapa kami tidak ridha (puas) sementara Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada seorang pun dari ciptaan-Mu.” Maka Allah berfirman, “Maukah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?” Mereka berkata, “Adakah yang lebih baik dari ini?” Allah berfirman, “Aku telah menurunkan kepada kalian keridhaan-Ku, maka Aku tidak akan marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya.” (HR. Bukhari, no. 6549, 7518 dan Muslim, no. 2829)


Maka dari itu, kita harus terus menata untuk belajar ridha (puas) atas keputusan yang dijatuhkan Allah kepada hambaNya termasuk diri kita. Sebagaimana ikrar kita sebagaimana dalam dzikir kita setiap saat.


Tidak ada upaya dalam kesungguhan kita  selain saling wasiat dalam kebenaran dan wasiat dalam kesabaran (watawa shaubil haq wa tawa shobil shobr). Mari saling mendoakan agar dimampukan dalam menata dan memanaj persaaan dalam hati kita, menjaga iman kita. Agar iman kita terpatri dalam diri bahkan sampai sakaratul maut kita tetap dalam menguatnya keimanan kita. Ia kita dimasukkan dalam golongan komunitas yang diridhaiNya saat ajal kita tiba dan berpredikat husnul khatimah. Amin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


 Khutbah Kedua


الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.


رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَ الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.


Sunday, March 26, 2023

KEGIATAN KAJIAN AHAD PAGI MASJID AL-HIKMAH CEPU - Ust. Hartono, AI, MAg


Ahad, 26 Maret 2023 PCM Cepu Mengadakan Kegiatan KAJIAN AHAD PAGI yang di adakan di MASJID AL-HIKMAH Cepu. Kajian ahad pagi ini adalah kegiatan rutin yg di laksanakan setiap hari ahad pagi di masjid Alhikmah cepu.
Khusus di bulan Ramadhan 1444 H ini PCM Cepu mengundang Mubaligh dari luar daerah.
Mubaligh pertama yg di hadirkan adalah bliau ustadz. Hartono, AI yg memberikan materi dan kajian yang luar biasa manfaatnya.
Dengan adanya kegiatan kajian rutin ini semoga memberikan banyak ilmu ilmu yg bermanfaat semuanya.

LINK VIDEO LIVE STREAMING KAJIAN



Kajian, Buka Bersama, dan Pentasyarufan Lazismu pku di Masjid TAQWA Cepu


Pada hari Sabtu, 25 Maret 2023 Masjid TAQWA cepu mengadakan kegiatan kajian dan buka bersama dengan Pemateri Ustadz. Suroso, M.Pd. Kajian dan buka bersama ini di laksanakan rutin setiap hari sabtu di bulan ramadhon 1444 H.

Sebelum kajian di mulai diawali dengan sambutan dari ketua Takmir Masjid TAQWA
Bpk. Drs. Choirul Anam, M.Pd 
Bliau memberikan sambutan bahwa pada hari sabtu ini selain dilaksanakan kajian dan buka bersama juga ada pentasyarufan program dari lazismu pku cepu untuk di berikan kepada 8 asnaf khususnya. Dan bliau juga memberikan sambutan terkait program masjid yang dimana saat ini masjid taqwa akan segera di bangun setelah lebaran dan untu rumah wakaf imam sudah mulai di bangun maka bliau menyampaikan bahwa informasi pembangunan masjid ini supaya bisa di share kepada kalangan banyak orang untuk minta doa dan dukunganya.

Sambutan ke 2 di sampaikan kepada pengurus lazismu pku cepu oleh Bpk Kariyono, S.Sos.I bliau menyampaikan terkait program2 dari lazismu pku cepu yang akan selalu siap untuk mentasyarufkan bantuan bantuan kepada yg membutuhkan/yg berhak menerima manfaat.

Acara selnjutnya pembagian bantuan dari lazismu pku cepu mulai dari penerima sembako, anak yatim,  Lansia, dai mengabdi dan yg lainnya.
Setelah pentasyarufan bantuan dilanjutkan sambutan dari PCM cepu
Bpk. Drs. Mariya, M.Pd bliau juga menyampaikan program program lazismu pku cepu dan Lazismu PCM cepu dan meminta dukungan bantuan dan doanya untuk kelancaran pembangunan masjid TAQWA Cepu.

Setelah sambitan dari PCM Cepu dilanjutkan dengan KAJIAN yang di sampaikan oleh Ustadz. Suroso, M.Pd
Materi yang di sampaikan bliau banyak sekali salah satunya terkait puasa romadhon harus dimanfaat dengan sebaik mungkin dg memperbanyak ibadah ibadah di dalamnya...
Lalu di lanjutkan dengan buka puasa bersama

RAMADHAN BERBAGI BERSAMA LAZISMU CABANG CEPU

 


Assalamu'alaikum Wr Wb 

Rammadan 1444 H Lazismu mengusung tema ZAKAT KUATKAN INDONESIA dengan beberapa program yaitu :

1. Bantuan UMKM 

2. Back To Masjid

3. Ribuan paket takjil

4. Buka puasa bersama yatim, piatu dan du'afa

5. Paket Kado Ramadhan Yatim, Piatu dan du'afa.

6. Paket Kado Ramadhan Peduli Lansia.

Mari salurkan donasi anda melalui rekening Infaq Lazismu Cabang Cepu : 

An. Lazismu Cabang Cepu

BRI.                  :0215 01 000593 56 1

Bank Jateng. : 6073220098

Kami juga melayani Zakat melalui rekening Zakat : 

An. Lazismu Cabang Cepu

BRI.                  : 0215 01 000594 56 7

Bank Jateng. : 6073220067

Konfirmasi dan layanan jemput donasi :

085706004660

Thursday, March 23, 2023

Taushiyah Perintah Berpuasa

Taushiyah Perintah Berpuasa :

QS. Al-Baqarah Ayat 183

يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,


Tafsir dan penjelasannya :

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa guna mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu dari umat para nabi terdahulu agar kamu bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.

Para ulama banyak memberikan uraian tentang hikmah berpuasa, misalnya: untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.

Uraian seperti di atas tentu ada benarnya, walaupun tidak mudah dirasakan oleh setiap orang. Karena, lapar, haus dan lain-lain akibat berpuasa tidak selalu mengingatkan kepada penderitaan orang lain, malah bisa mendorongnya untuk mencari dan mempersiapkan bermacam-macam makanan pada siang hari untuk melepaskan lapar dan dahaganya di kala berbuka pada malam harinya. Begitu juga tidak akan mudah dirasakan oleh setiap orang berpuasa, bahwa puasa itu membantu kesehatan, walaupun para dokter telah memberikan penjelasan secara ilmiah, bahwa berpuasa memang benar-benar dapat menyembuhkan sebagian penyakit, tetapi ada pula penyakit yang tidak membolehkan berpuasa. Kalau diperhatikan perintah berpuasa bulan Ramadan ini, maka pada permulaan ayat 183 secara langsung Allah menunjukkan perintah wajib itu kepada orang yang beriman.

Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hati, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur yang pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat.

Pada ayat 183 ini Allah mewajibkan puasa kepada semua manusia yang beriman, sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum mereka agar mereka menjadi orang yang bertakwa. Jadi, puasa sungguh penting bagi kehidupan orang yang beriman. Kalau kita selidiki macam-macam agama dan kepercayaan pada masa sekarang ini, dijumpai bahwa puasa salah satu ajaran yang umum untuk menahan hawa nafsu dan lain sebagainya.

Perintah berpuasa diturunkan pada bulan Sya'ban tahun kedua Hijri, ketika Nabi Muhammad saw mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru, maka dapat dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.

Selamat menunaikan ibadah puasa ramahan 1444 H.

Khutbah Jum’at Menyambut Ramadhan

Khutbah Jum’at Menyambut Ramadhan

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…

Setelah bersyukur ke hadirat Allah SwT atas segala nikmat dari-Nya dan bershalawat atas Rasulullah Muhammad saw, tak lupa khatib berwasiat agat kita semua senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SwT. Semoga dengan keimanan dan ketakwaan yang sebenar-benarnya, kita semua dapat menjumpai Allah SwT dengan perjumpaan yang husnul khatimah.

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…

Tidak lama lagi bulan Ramadhan yang istimewa akan kembali datang menyapa kita semuanya. Bulan di mana pintu-pintu surga dibuka dengan seluas-luasnya dan pintu-pintu neraka ditutup dengan serapat-rapatnya, serta setan-setan dibelenggu. Selayaknya seorang yang akan kedatangan tamu istimewa, tentu dia akan mempersiapkan dengan maksimal. Sudahkah kita bersiap menyambut kedatangan tamu agung tersebut? Sudahkah kita mempersiapkan dengan maksimal untuk menjamu datangnya Ramadhan di tengah-tengah kita? Allah SwT berfirman,

يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللّٰهَ إِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Hasyr [59]: 18)

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah..

Lantas apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyambut datangnya tamu istimewa bulan Ramadhan yang agung ini? Paling tidak ada empat hal berikut. Pertama, Ilmu. Ibadah di bulan Ramadhan mempunyai keutamaan yang besar. Saat memasukinya, tentu harus punya bekal ilmu yang matang. Rasulullah saw bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…

Kedua, Ruhiyah (keimanan). Ramadhan adalah bulan ibadah dan bulan anti maksiat. Maka selayaknya kita mempersiapkan diri mulai saat ini dengan membiasakan ibadah lebih intensif dan lebih mengendalikan diri dari bermaksiat. Saat Nabi Muhammad saw menyambut kehadiran Ramadhan, sebulan sebelumnya telah dipersiapkan dengan matang. Beliau semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah sejak bulan Sya’ban. Ummul Mu’minin Aisyah ra menceritakan,

وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ

Dan aku tidak melihat beliau berpuasa  yang lebih banyak dibandingkan pada bulan Sya’ban.” (HR. Muslim)

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…

Ketiga, Jasadiyah (fisik/jasmani). Selain menempa nilai-nilai spiritual dan keimanan, Ramadhan juga menguji kekuatan fisik. Berpuasa sehari penuh dari terbit fajar sampai matahari terbenam memerlukan fisik yang benar-benar sehat. Begitu pula dengan qiyamul lail (shalat tarawih), memerlukan jasmani yang prima untuk bisa menunaikannya dengan baik.

Maka sudah selayaknya, saat ini kita mulai berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan. Selalu makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur bisa menjadi cara untuk mempersiapkan fisik. Persiapkan jasmani dengan matang agar lancar dalam menjalani ibadah spesial selama sebulan penuh. Sangat disayangkan jika Ramadhan tiba, namun kita justru tidak bisa melaksanakannya dengan maksimal karena dalam kondisi sakit, padahal pahalanya dilipatgandakan Allah SwT.

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…

Keempat, Maliyah (harta). Selain bulan puasa dan bulan qiyamul lail, Ramadhan juga dikenal dengan bulan sedekah, bulan infak, dan tentu saja ada kewajiban zakat fithri. Ada pula keutamaan ber-umrah di bulan Ramadhan. Semua hal tersebut tidak bisa terlaksana jika tanpa adanya harta. Ibnu ‘Abbas ra berkata,

كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ

“Nabi saw adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Kedua:

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…

Apapun keadaan kita, siap atau tidak, maka Ramadhan akan tetap datang menghampiri. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang rugi karena menyambut Ramadhan ala kadarnya, atau malah tanpa persiapan sama sekali. Semoga Allah SwT memanjangkan umur kita sehingga masih bisa berjumpa dengan Ramadhan.

Jamaah Jum’ah Hafidzakumullah…

Semoga Ramadhan tahun ini lebih baik karena telah dipersiapkan dengan matang. Sehingga pahala dari Allah SwT yang bisa diraih juga lebih maksimal. Dan pada akhirnya, kita bisa memasuki surga-Nya dari pintu Ar Rayyan. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin…

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Oleh. Muhammad Nasri Dini, M.Pd

Wednesday, March 22, 2023

PAWAI TA'ARUF PCM CEPU


Tepat pada Hari Rabu, 22 Maret 2023 PCM Cepu mengadakan kegiatan PAWAI TA'ARUF untuk menyambut datangnya bulan ramadhan 1444 H.

Kegiatan pawai ini di awali dengan penampilan marching band dari pondok attajdid cepu sebagai awal pembuka sebelum jalan sehat di mulai. Dengan perform yang luar biasa dari marching band attajdid  cepu yang membuka semangat dalam kegiatan ini.
Dilanjutkan dengan sambutan dari Pimpinan cabang cepu Drs. H. Mariya, M.Pd yang menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan pawai taaruf ini menjadikan nilai kerukunan dalam bermuhammadiyah, saling berkumpul, dan saling kenal mengenal dengan anggota yg lain. Semoga dengan adanya pawai ini menjadikan kekompakan dan memajukan muhammadiyah.
Lalu Dilanjutkan dengan jalan sehat yang di ikuti semua AUM, ORTOM, Simpatisan, dan yg lainnya.

setelah jalan sehat selesai di lanjutkan dengan penampilan penampilan luar biasa dari sekolah sekolah muhammadiyah cepu
Mulai dari 
1. penampilan marching band TK ABA 1
2. Penampilan tapak suci sd muh cepu
3. Penampilan hafalan surah ar-rohman sd muh cepu
4. Sambutan PCM yang mewakili Nur sahlul mubarok, SHI
5. Sambutan Ketua Panitia Hilmi Gunawan, M.Pd
6. Penampilan Java Jass dari MBS CEPU
7. Penampilan TS MBS CEPU
8. Penampilan seni barong STM MUH CEPU
9. Penampilan SMA MUH CEPU
10. PENAMPILAN SMK MUSA CEPU
11. Dll

Dengan semua penampilang yang sangat memukau dan luar biasa ini menjadikan pawai taaruf ini semakin hidup dan semarak.
Selesai penampilan, PANITIA membagikan undian hadiah mulai dari hadiah hiburan, hadiah doorprize, dan hadiah utama.

Link Video








KAJIAN TARHIB RAMADHAN RS PKU CEPU


Kajian Tarhib Ramadhan 1444 H
Lokasi di MASJID ALHIKMAH CEPU
Selasa, 22 Maret 2023
Pemateri Ustadz. Bambang Supriyono, S.Ag, S.Pd

Bulan Sya’ban segera tiba. Ini artinya Ramadhan semakin dekat, tinggal mengitung hari. Dengan tibanya bulan Sya’ban, apakah semua orang sudah membuat rencana dan persiapan diri untuk menyambut bulan yang suci lagi penuh dengan kemuliaan—ampunan dan pahala—yang berlimpah, yaitu Ramadan tahun 1442 Hijriah.

Seyogianya setiap Muslim mempersiapkan diri dengan baik sebelum menghadapi Ramadhan, sehingga ketika Ramadan datang fisik dan mental telah siap berkompetisi untuk meraih ampunan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt.

Realitasnya tidak seperti itu. Ada saja orang yang biasa saja, bahkan abai tidak mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan. Dirinya menganggap Ramadhan sama saja dengan bulan-bulan yang lain. Pada akhirnya ketika Ramadhan datang yang dilakukan adalah menjalankan rutinitas shaum (puasa) dan ibadah lain secara formalitas saja tanpa memerhatikan kualitas. Ya, dianggapnya itu semua hanya formalitas belaka saja sebagai kewajiban seorang Muslim. Orang-orang seperti ini kelak perlu dipertanyakan berhasil tidaknya, serta layak tidaknya untuk mendapat gelar “takwa” sebagaimana esensi dari puasa Ramadhan yang tercantum dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Mengingat beberapa hari lagi masuk bulan Sya’ban dan Ramadhan akan segera tiba, maka diperlukan persiapan diri  dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan menjadikan bulan Sya’ban sebagai bulan persiapan atau pemanasan. Ya, bulan untuk membiasakan diri beramal saleh, seperti membiasakan diri salat malam, puasa sunnah, membaca atau menghafal al-Qur’an, dan yang lainnya.

Materi BISA DI DOWNLOAD DI SINI

KAJIAN PEMUDA CABANG CEPU - ISTIQOMAH


Kajian pemuda muhammadiyah cepu, 16 Maret 2023 di kediaman dr. lukman hakim.
Kajian di awali dengan sambutan dari Pimpinan Pemuda Cabang cepu dr. Lukman Hakim, Sp. OT.
Menyampaikan bahwa kajian pemuda ini harus lebih di galakan kalau bisa 1 minggu sekali dan kajian kalau bisa terus istiqomah.
Beliau juga menyampaikan Pengalamannya di makkah madinah beliau menyampaikan baru pertama kali di makkah madinah dan yg ibadah disana berbagai orang seluruh dunia dan ketika waktu ibadah sholat ketika sujud kepala ketendang itu sudah biasa.
Dan di sana kondisi fisik harus siap harus mempersiapkan olahraga seperti jalan sehat ataupun joging.
Bliau juga mendokan kepada semua pemudah yg hadir semoga bisa di segerakan menyusul ke ka'bah. Dll.

Kajian Ustdaz. Zaenal Arifin, S.Ag, MM
Kajian di awali dengan mukodimah dan mengucap syukur kepada Allah dan di lanjutkan sholawat nabi.

Beliau menyampaikan terkait tentang istiqomah
“Istiqomah berasal dari bahasa arab yang artinya lurus. Istiqomah adalah usaha untuk menjaga perbuatan baik di jalan Allah secara konsisten dan tidak berubah.” turur Arneza.

Ibnu Abbas Radialahu Anha memaknai istiqomah dengan tiga arti. Pertama, istiqomah dengan lisan dan sikap bertahan dengan membaca syahadat. Kedua, istiqamah dengan hati yakni dengan melakukan segala sesuatu dengan disertai niat yang jujur. Kemudian yang ketiga, istiqomah dengan jiwa. Seseorang senantiasa menjalankan ibdah dan ketaatan kepada Allah secara terus menerus.

“Orang yang bisa menjalankan suatu ibadah dengan istiqomah memiliki beberapa keutamaan.
Keutamaan istiqomah salah satunya adalah jaminan surga bagi yang menjalankan ibadah dengan istiqomah. Allahpun berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembiralah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”

Ada cara supaya bisa istiqomah dalam kehidupan sehari-hari. Arneza memberi 5 contoh untuk bisa istiqomah.

1. Selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dalam bentuk apapun.

2. Melaksanakan salat tepat pada waktunya

3. Belajar terus-menerus hingga paham

4. Selalu menaati aturan baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat

5. Selalu menjalankan kewajiban dengan rasa senang dan nyaman dan tidak merasa dipaksa atau dibebani.

“Demikian kiat-kiat istiqomah yang dapat saya sampaikan. Kiat-kiat tersebut bisa kita amalkan di kehidupan sehari-hari. Semoga apa yang saya sampaikan bermaafan. Sekian kultum dari saya mohon maaf atas segala kesalahan karena kesempurnaan hanya milik Allah.” dll

Saturday, March 18, 2023

PEMBUKAAN TPQ FASTABIQUL KHOIROT 3 PCM Cepu di Mushola Al Ikhlas Balun Srikaton


Alhamdulillah TPQ FASTABIQUL KHOIROT 3 (FASKHO 3)  PCM Cepu resmi dibuka. Lokasi di Mushola Al Ikhlas Balun Srikaton. 
Pembukaan TPQ ini di laksanakan di mushola al ikhlas balun srikaton dengan di awalai sambutan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah cepu Bapak Drs. H. Mariya, M.Pd beliau menyampaikan harapan di dirikannya TPQ FASKHO ini menjadi ladang dakwah untuk menjadikan anak anak generasi Qur'ani dan harapanya juga bisa menjadikan generasi kader kader muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan.
Beliau juga mengharapkan TPQ FASKHO ini bisa di dirikan di semua ranting ranting muhammadiyah cepu khususnya.
Kita tunggu FASKHO 1 , 2, 4, 5 , dst

Sunday, March 12, 2023

PEMBEKALAN DA'I KORP MUBALIGH - PCM CEPU

 



PEMBEKALAN DA'I KORP MUBALIGH

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu mengadakan kegiatan pembekalan korp mubaligh guna untuk memberikan pembekalan pada Da'i-dai dalam datangnya bulan Ramadhan 1444 H  untuk di terjunkan ke masyarakat cepu kususnya dalam mengisi sholat tarawih, khultum, kajian, dan yang lainnya.

kegiatan ini di laksanakan pada hari Ahad, 12 Maret 2023 di gedung Aula RS PKU Muhammadiyah cepu dan di ikuti peserta dari lingkungan muhammadiyah cepu, mulai dari Ranting, AUM, Ortom, dll.

adapun pemateri dalam kegiatan korp mubaligh ini diantaranya:

1. Ustaz. Zaenal Arifin, S.Ag, MM dengan tema (Retorika Dakwah)

2. Ustadz. Ahmad Furqoni, S.Ag, M.Pd dengan tema (Strategi membuat materi dakah)

3. Ustadz. Bambang Supriyono, S.Ag, S.Pd dengan materi (peran dan tugas mubaligh)

Dokumentasi Live Streaming


Dokumentasi Video


Dokumentasi FOTO









KAJIAN AHAD PAGI MASJID AL-HIKMAH CEPU - Ust. Bambang Supriyono, S.Ag, S.Pd


Kajian ahad pagi Masjid Al-Himah cepu
Pemateri : Ustadz Bambang Supriyono, S.Ag, S.Pd
Waktu : 06.00

Kajian ahad pagi di awali dengat ngaji alquran bersama jamaah 5 ayat yang di pandu ust. Zaenal Arifin S.Ag, MM

أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ
JADIKAN AKU BAGIAN DARI MEREKA

حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمُّ حَرَامٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمًا فِي بَيْتِهَا فَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا يُضْحِكُكَ قَالَ عَجِبْتُ مِنْ قَوْمٍ مِنْ أُمَّتِي يَرْكَبُونَ الْبَحْرَ كَالْمُلُوكِ عَلَى الْأَسِرَّةِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَقَالَ أَنْتِ مِنْهُمْ ثُمَّ نَامَ فَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ فَقَالَ مِثْلَ ذَلِكَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَيَقُولُ أَنْتِ مِنْ الْأَوَّلِينَ فَتَزَوَّجَ بِهَا عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ فَخَرَجَ بِهَا إِلَى الْغَزْوِ فَلَمَّا رَجَعَتْ قُرِّبَتْ دَابَّةٌ لِتَرْكَبَهَا فَوَقَعَتْ فَانْدَقَّتْ عُنُقُهَا
Telah bercerita kepada kami [Abu An Nu'man] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Yahya] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata [Ummu Haram] telah bercerita kepadaku bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari pernah berkata di rumahnya dimana Beliau terbangun lalu tertawa. Maka dia bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang membuat Tuan tertawa,?" Maka Beliau bersabda: "Aku kagum dengan sekelompok kaum dari umatku dimana mereka sebagai pasukan yang mengarungi lautan bagaikan raja-raja di atas singgasana". Maka aku berkata: "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah agar Dia menjdikan aku termasuk dari mereka". Maka Beliau bersabda: "Kamu orang yang termasuk diantara mereka". Kemudian Beliau tertidur lalu bangun sambil tertawa. Dan Beliau berkata sebagaimana perkataan yang tadi sebanyak dua atau tiga kali. Akupun kembali berkata: "Berdo'alah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dari mereka". Maka Beliau bersabda: "Kamu akan menjadi orang-orang yang pertama". Kemudian Ummu Haram dinikahi oleh 'Ubadah bin Ash-Shomit lalu di kemudian hari dia berangkat dalam suatu peperangan bersamanya. Ketika kembali ke daratan dia (Ummu Haram) mendekati hewan tunggangan untuk dikendarainya namun ia terjatuh dan hewan itu menginjak lehernya (hingga meninggal dunia).  [HR Bukhari Nomor 2680 ] 



Ikhwati Fillah Rahimakumullah.
Dakwah merupakan ahsanul qaula ucapan dan perbuatan yang terbaik. Dakwah juga merupakan aktifitas yang mulia karena menjadi tugas suci para Nabi dan Rasul, oleh sebab itu kita yang mendapatkan nikmat berhimpun dan terlibat dalam aktifitas dakwah harus mampu menjaga dan mensyukuri nikmat ini. Di antara cara menjaga dan mensyukuri nikmat berdakwah adalah dengan bersemangat memenangkan dakwah.
Dalam hadis sahih Bukhari diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. singgah di rumah keluarga Ummu Haram r.a. (bibi sahabat Anas bin Malik r.a.). Rasulullah saw. kemudian tertidur sejenak lalu terbangun sambil tersenyum gembira. Ummu Haram r.a. bertanya kepada Rasulullah saw., apa yang menyebabkan Engkau tersenyum?. Beliau saw. menjawab: “Sebagian dari umat ku ditampakkan kepadaku (melalui mimpi) sebagai orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt. di atas lautan. Mereka seperti raja-raja di atas singgasananya.” Maka Ummu Haram r.a. pun berkata, “Wahai Rasulullah saw., mohonkanlah kepada Allah swt. agar menjadikan aku bagian dari mereka.” Maka Rasulullah saw. pun mendoakannya.


Ikhwati Fillah A’azzakumullah.
Sikap Ummu Haram r.a. yang secara spontanitas minta didoakan agar dirinya menjadi bagian dari orang-orang yang berjuang sebagaimana dalam hadis di atas menunjukkan hamasah atau semangat untuk memenangkan dakwah walaupun saat itu usia beliau sudah tidak muda lagi. Dan Allah swt. kabulkan permintaan Ummu Haram r.a., di mana sejarah mencatat bahwa beliau termasuk salah seorang yang ikut serta dalam perluasaan dakwah ke wilayah Cyprus (sebelah selatan Turki) dengan menggunakan kapal melintasi lautan luas yang terjadi di era khulafaur rasyidin Ustman bin Affan r.a. Saat itu usia Ummu Haram r.a. sudah cukup tua maka dapat dibayangkan betapa beratnya perjuangan beliau saat itu melintasi jarak yang sangat jauh kemudian mengarungi lautan yang sangat luas hingga sampai di Cyprus.
Semangat Ummu Haram r.a. untuk terlibat memenangkan dakwah tentunya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Hendaknya tidak ada sedikitpun lintasan dalam hati dan pikiran kita untuk sekedar berleha-leha dalam memenangkan dakwah. Allah swt. berfirman:

ك
"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (At-Taubah: 41)


Ikhwah Fillah Rahimakumullah.
Ayat ini merupakan perintah agar kita terlibat memenangkan dakwah baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat. Apapun kondisinya, kita harus bersemangat memenangkan dakwah karena Allah swt. telah menegaskan bahwa itu adalah lebih baik untuk kita.

Semangat memenangkan dakwah inilah yang menyebabkan para sahabat bersedih hingga bercucuran air mata ketika mereka tidak memiliki sumber daya untuk terlibat memenangkan dakwah, padahal semangat perjuangan mereka sangatlah tinggi. Allah swt. menjelaskan dalam firman-Nya:


 
"Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang
kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu". lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.” (At-Taubah: 92)


Sahabat yang mulia 'Amr bin Al-Jamuh r.a. telah memberikan teladan tentang semangat memenangkan perjuangan dakwah meskipun beliau memiliki keterbatasan berupa kakinya yang pincang. Walaupun Rasulullah saw. telah memberikan dispensasi kepada beliau boleh tidak ikut berjuang di perang Uhud, namun dengan semangat yang tinggi untuk memenangkan dakwah beliau tetap meminta kepada Rasulullah saw. agar diizinkan ikut berjuang di perang Uhud.
“Sesungguhnya anak-anakku ingin menahanku untuk keluar bersamamu pada perang Uhud ini. Padahal demi Allah swt., aku benar-benar ingin kakiku yang pincang ini dapat menginjak surga,” demikian ungkap 'Amr bin Al-Jamuh r.a. kepada Rasulullah saw. hingga akhirnya beliau diizinkan ikut dalam perang Uhud.
Dan Allah swt. mengabulkan harapan 'Amr bin Al-Jamuh r.a. dengan mendapatkan kesyahidan. Ketika Rasulullah saw. melihat jasadnya, beliau saw. bersabda: “Aku melihat 'Amr bin Al-Jamuh r.a. telah menginjakkan kakinya yang pincang di surga”.
Keterbatasan yang dimilikinya tidak menjadi sebab lemahnya semangat memenangkan dakwah, tentu ini menjadi inspirasi dan juga tazkirah bagi kita dalam membuktikan semangat memenangkan dakwah. Jangan sampai kita menjadi orang yang Qu’ud, duduk berdiam diri padahal seruan memenangkan dakwah telah dikumandangkan karena melemahnya semangat dalam diri kita.
Semoga Allah swt. memberikan kita Taufiq dan Hidayah agar tetap semangat untuk terus memenangkan dakwah ini, Wallahu a'lam bishawab.


1. “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat
kepada orang yang berbuat kebaikan”. (Al-
A’raf : 56

2. “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka
Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin .... ( At-
Taubah : 105 ).

SEMUA MATERI BISA DI DOWNLOAD DI LINK INI